Permasalahan ketahanan pangan pada saat ini di Indonesia menjadi permasalahan yang terus dibahas oleh pemerintah. Selanjutnya pada masa pandemik covid-19 nilai perekonomian masyarakat menurun mengharuskan masyarakat untuk mengambil andil besar dalam ketersediaan kebutuhan secara pribadi pada beberapa komuditas, misalkan cabai, daging ayam, bawang merah dan bawang putih. Urban farming yang berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan dianggap beriringan dengan keinginan masyarakat kota untuk menjalani gaya hidup sehat. Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan lantaran sepenuhnya menerapkan sistem penanaman organik, yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis. Metode dalam melakukan kegiatan yaitu : 1. Tahap persiapan tim pengabdi sebelum melakukan pengabdian masyarakat yakni pengabdi melihat tingkat kebutuhan mitra, sumber daya yang dapat dimanfaatkan dan penggunaan alat dan bahan yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan atas permasalahan yang terjadi pada mitra. 2. Tahap pengabdian, tahap ini tim pengabdi melakukan kegiatan dengan presentasi dan pengenalan urban farming sebagai solusi ketahanan pangan dan nilai ekonomis dengan menggunakan zoom meeting guna memberikan informasi secara langsung dengan tetap menjaga kebersihan diri yang dianjurkan pemerintah pada masa pandemik covid-19. 3. Tahap akhir, evaluasi kegiatan yang telah dilakukan tim pengabdi kepada mitra pengabdi sebagai umpan balik kegiatan. Hasil kegiatan peserta memberikan respon positif dalam setiap kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdi yakni peserta banyak memberikan banyak pertanyaan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kesimpulan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan oleh tim pengabdi bahwa informasi yang telah diberikan oleh pemateri sangat mengena ke peserta atau sesuai dengan kebutuhan informasi bahkan bagi beberapa peserta menjadikan sebuah ide baru berdasarkan permasalahan yang ada dan menjadikan sebuah produk teknologi dalam pertanian.